Sebelumnya perlu saya sampaikan bahwa “ISIM FA’IL” berbeda dengan “FA’IL”.
ISIM FA’IL adalah istilah dalam ILMU SHOROF & FA’IL adalah istilah dalam
ILMU NAHWU. Tidak setiap ISIM FA’IL berkedudukan sebagai FA’IL, dan tidak
setiap FA’IL berasal dari ISIM FA’IL. Silakan baca kembali artikel yang saya
tulis di SINI.
Barusan, saat saya membaca al-Qur’an, saya mendapati beberapa
MASHDAR yang beramalan seperti fi’ilnya. Saya pun tertarik untuk
menyampaikannya kepada Antum semua di sini. Semoga bermanfaat dan semakin
menambah kepahaman.
>>> QS. An-Nisa [4]: 155
وَ
قَتْلِهِمُ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ
“….dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa
(alasan) yang benar…”
“Pak, Alhamdulillah saya sudah
selesai Fahimna Tingkat Pertama (Kitab 1) dalam 3 hari ini. Besok lanjut Kitab2. Perharinya saya belajar 2-3 jam. Luar biasa memang. Pembahasannya sistematis
dan mudah difahami. Semoga Allah mudahkan kita senantiasa berbuat kebaikan amal
shalih yang Allah ridhoi. Aamiin, jazakumullah khayran katsiro..”
Penjelasan tentang definisi mahdar sudah saya sampaikan di KITAB FAHIMNA SHOROF TINGKAT DASAR. Saya juga sudah jelaskan di sana tentang dua cara
menerjemahkan mashdar ketika sudah dimasukkan ke dalam kalimat. Sekarang saya
ingin memberikan penjelasan tambahan tentang mashdar. Semoga bermanfaat.
Mashdar bisa beramalan seperti fi’ilnya, yaitu merofa’kan fa’il dan
menashobkan maf’ul bih. Berikut ini penjelasan rincinya:
Mashdar dapat beramal seperti fi’ilnya dalam dua tempat:
“Assalamu’alaikum ustadz Alhamdulillah, baru beberapa jam saya mempelajarinya saya sudah bisa memahami nya dengan baik :)buku ini memang hebat bagi orang awam seperti saya ini :)”
(Syukron Rosyadi, Cilegon Jawa Barat)
—-oOo—–
REKAMAN buku “PANDUAN BELAJAR BAHASA ARAB UNTUK ORANG AWAM” bisa didengarkan di SINI