Dalam bahasa Arab, HURUF FA ada beberapa macam. Diantaranya ada
yang dikenal dengan istilah HURUF FA SABABIYYAH “اَلْفَاءُ
السَّبَبِيَّةُ”.
Huruf FA SABABIYYAH adalah HURUF ‘ATHOF. Namun terletak setelahnya
FI’IL MUDHORE yang MANSHUB oleh huruf “أَنْ” yang keberadaannya WAJIB untuk DISEMBUNYIKAN[1].
Syaratnya adalah:
(1). Kalimat sebelumnya merupakan sebab dari kalimat setelahnya.
(2). Didahului oleh beberapa perkara
berikut:
- AL-AMER “اَلْأَمْرُ” (PERINTAH)
قُمْ فَنَقُوْمَ
“Berdirilah, sehingga kami akan
berdiri”.
- AD-DU’A “اَلدُّعَاءُ” (DO’A)
رَبِّ وَفِّقْنِي
فَلَا أَعْدِلَ عَنْ سَنَنِ السَّاعِيْنَ
فِي خَيْرِ سَنَنِ
“Ya Allah, berilah taufik kepadaku,
sehingga aku tidak menyimpang dari jalan orang-orang yang berada di atas jalan
terbaik.”
- AN-NAHYU “اَلنَّهْيُ” (LARANGAN)
وَلَا تَطْغَوا
فِيْهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي
“Dan janganlah kalian melampaui
batas padanya yang menyebabkan kemurkaan-Ku akan menimpa kalian”. (QS. Thoha:
81)
- AL-ISTIFHAM “اَلْاِسْتِفْهَامُ” (PERTANYAAN)
فَهَلْ لَنَا
مِنْ شُفَعَاءَ فَيَشْفَعُوا لَنَا
“Maka adakah bagi kami pemberi syafa’at
yang akan memberi syafa’at bagi kami”. (QS. Al-A’roof: 53)
- AL-‘ARDH “اَلْعَرْضُ” (PERMOHONAN)
يَا بْنَ الْكِرَامِ
أَلَا تَدْنُو فَتُبْصِرَ مَا قَدْ
حَدَّثُوْكَ فَمَا رَاءٍ كَمَنْ سَمِعَا
“Wahai anak orang-orang yang mulia,
tidakkah engkau mendekat, sehingga engkau bisa melihat apa yang mereka bicarakan
mengenai dirimu. Karena orang yang melihat tidaklah sama dengan orang yang
mendengar.”
- AT-TAHDHIDH “اَلتَّحْضِيْضُ” (ANJURAN)
لَوْلَا أَخَّرْتَنِي
إِلَى أَجَلٍ قَرِيْبٍ فَأَصَّدَّقَ
“Mengapa Engkau tidak menangguhkan
(kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah…”.
(QS. Al-Munafiqun:10)
- AT-TAMANNI “اَلتَّمَنِّي” (PENGANDAIAN)
يَا لَيْتَنِي
كُنْتُ مَعَهُمْ فَأَفُوْزَ فَوْزًا عَظِيْمًا
“Wahai kiranya saya ada bersama-sama
mereka, tentu saya mendapat kemenangan yang besar (pula)”. (QS. An-Nisaa: 73)
- AT-TAROJJI “اَلتَّرَجِّي” (PENGHARAPAN)
لَعَلَّهُ يَزَكَّى
أَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرَى
“…barangkali ia ingin membersihkan
dirinya (dari dosa)“. Atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran
itu memberi manfaat kepadanya”. (QS. ‘Abasa: 3-4)
- AN-NAFI “اَلنَّفْيُ” (PENAFIAN)
لَا يُقْضَى عَلَيْهِمْ
فَيَمُوْتُوْا
“…Mereka tidak dibinasakan, sehingga
mereka mati…”. (QS. Fathir: 36)
Wallahu a’lam.
BAHAN BACAAN:
-
Mu’jamul I’rob
wal Imla karya Dr. Emil Badi’ Ya’qub, hal. 377-378.
-
Terjemah
Alfiyyah Syarah Ibnu ‘Aqil Jilid 2 hal. 762-765.
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar