Senin, 14 Juli 2014

STRATEGI SUKSES BELAJAR BAHASA ARAB SECARA OTODIDAK





PENGANTAR PENULIS

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah berfirman (artinya):
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan berbahasa Arab agar kamu memahaminya.” (QS. Yusuf [12]: 2)

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita tercinta, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang telah menyampaikan agama Islam ini dengan bahasa Arab yang fasih dan  jelas, dan juga kepada keluarganya, kepada shahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka hingga hari kiamat.

Kawan-kawan yang saya cintai dan saya muliakan.

Buku yang ada di hadapan Antum semua ini
akan membahas tentang MOTIVASI serta METODE yang EFEKTIF dalam belajar bahasa Arab di luar pondok pesantren. Sebelum saya panjang lebar menjelaskan, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan pada bagian kata pengantar ini. Semoga bisa memberikan manfaat.

>>> Agar Tidak Salah Faham

Agar tidak terjadi salah faham, ada dua hal yang ingin saya sampaikan di awal. Pertama, bukan tujuan saya menulis buku ini untuk mengajak Antum semua belajar bahasa Arab secara otodidak. Tetap saya sarankan bagi siapa saja yang ingin menguasai bahasa Arab untuk mencari guru yang bisa membimbingnya secara langsung. Bisa dengan belajar di pondok pesantren atau mengikuti kursus-kursus bahasa Arab yang dibimbing langsung oleh seorang guru.

Namun, jika hal ini tidak memungkinkan – misalnya Antum tidak ada waktu untuk mondok atau ikutan kurus-, maka Antum bisa untuk mempelajari bahasa Arab sendiri lewat buku-buku (yang oleh orang sekarang biasa diistilahkan dengan OTODIDAK). Hanya saja saya ingin mengingatkan kepada siapa saja yang memutuskan untuk belajar bahasa Arab secara OTODIDAK agar menggunakan metode yang efektif. Jangan sampai Antum sudah mengorbankan banyak hal dalam belajar (seperti tenaga, uang, waktu, dll.) namun hasil yang diperoleh tidak sesuai harapan. Insya Allah dalam buku ini akan saya sampaikan metode yang –menurut saya- efektif untuk digunakan dalam belajar bahasa Arab secara otodidak.

Kedua, yang saya maksud dengan belajar OTODIDAK di sini bukanlah belajar semata-mata dari buku. Tapi, yang saya maksud adalah belajar tanpa bimbingan guru secara langsung. Bisa belajarnya itu lewat buku, MP3, VCD, dll. Intinya seseorang tidak belajar langsung dari guru yang hadir langsung di hadapannya menjelaskan pelajaran. Dan belajarnya pun bebas, tidak terikat waktu dan tempat. Waktu dan jam belajar bisa diatur sesuai keinginan. Inilah pengertian OTODIDAK yang saya maksud dalam buku ini.



>>> Kenapa Saya Menulis Buku Ini?

Ada banyak alasan sebenarnya yang memotivasi saya menulis buku ini. Diantaranya:

1.      Saya pernah ditanya oleh seorang kawan yang tempat kerjanya selalu berpindah-pindah. Dia tertarik untuk mempelajari bahasa Arab. Namun, karena tidak ada kesempatan baginya untuk belajar langsung dari seorang guru, maka dia pun ingin mempelajarinya secara otodidak. Namun dia belum mengetahui tentang bagaimana cara mempelajarinya.

2.      Saya punya beberapa orang kawan yang semangat untuk bisa bahasa Arab. Mereka pun kemudian tertarik untuk ikut pelatihan-pelatihan bahasa Arab yang ada di dekat tempat tinggal mereka. Namun, setelah sekian lama mereka belajar, hasil yang mereka dapatkan kurang memuaskan. Dari hampir setahun lebih mereka belajar, mereka belum bisa membuat sebuah paragraf menggunakan bahasa Arab. Padahal mestinya, seorang yang baru mulai belajar bahasa Arab, jika metode yang digunakan itu tepat, insya Allah dalam waktu sebulan dia sudah bisa membuat sebuah tulisan berbahasa Arab lengkap dengan harokat-harokatnya. Minimal dia bisa membuat sebuah cerita pendek sepanjang satu paragraf.

3.      Saya mempunyai beberapa orang saudara dan teman yang sekolah di madrasah. Di sekolah mereka mendapat pelajaran bahasa Arab. Kurang lebih tiga tahun lamanya mereka mendapatkan pelajaran bahasa Arab. Namun, apa hasil yang mereka dapat setelah lulus? Hampir bisa dikatakan “NOL BESAR”. Padahal kalau saya lihat buku-buku yang mereka gunakan itu bagus-bagus. Kenapa bisa seperti ini? Dugaan saya, mereka tidak menggunakan cara yang efektif dalam belajar bahasa Arab.

Dan masih banyak alasan lainnya yang tidak mungkin saya sampaikan di sini semua. Intinya, lewat buku ini saya ingin berbagi pengalaman dengan Antum semua tentang belajar bahasa Arab secara otodidak.  Sebab terus terang saya katakan bahwa selama ini saya lebih banyak belajar bahasa Arab sendiri tanpa bimbingan seorang guru. Namun Alhamdulillah, dari sekian tahun lamanya saya belajar, ada hasil yang saya peroleh. Setelah sekitar 6 tahun lamanya saya coba mempelajari bahasa Arab (dari semenjak tahun 1998), pada tahun 2004-an saya berhasil menerjemahkan sebuah kutaib (buku berbahasa Arab ukuran saku) tulisan seorang ulama. Kemudian hasil terjemahan saya itupun saya tawarkan ke sebuah penerbit buku di Jakarta. Alhamdulillah diterima dan kemudian diterbitkan. Setelah itu saya lebih bersemangat lagi untuk menerjemahkan buku-buku berbahasa Arab karya para ulama. Kebanyakannya adalah kutaib. Ada belasan buku yang sudah saya terjemahkan. Sebagiannya telah diterbitkan oleh berbagai penerbit Islam.

Berikut ini beberapa buku yang sudah pernah saya terjemahkan dan diterbitkan:

·         Al-Amru bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Munkar karya Syaikh bin Baz rahimahullah. [Diterbitkan oleh Pustaka Darus Sunnah Jakarta]
·         Asbaabun Nashrillah ‘ala A’daihim karya Syaikh bin Baz rahimahullah. [Diterbitkan oleh Pustaka Ibnu Katsir Bogor]
·         I’rif Nabiyyaka karya Qism ‘Ilmi Darul Wathan. [Diterbitkan oleh Pustaka Media Tarbiyah Bogor]
·         Talkhis Shifat Shalat Nabi karya Syaikh Al-Albani rahimahullah. [Diterbitkan oleh Al-Aqsha Publishing Depok]
·         Al-Wasa-il Mufidah lil Hayatis Sa’idah karya Syaikh As-Sa’di rahimahullah. [Diterbitkan oleh Pustaka Laka Bogor]
·         Man Al-Faiz? karya Qism ‘Ilmi Darul Wathan. [Diterbitkan oleh Pustaka Laka Bogor]
·         Dll.

Jadi kurang lebih, butuh sekitar ENAM TAHUN lamanya bagi saya untuk memahami bahasa Arab tingkat dasar  dan tingkat menengah. Selama enam tahun itu, sudah banyak cara yang saya coba. Ada yang menurut saya efektif dan ada yang tidak. Bisa dibilang selama enam tahun itu saya banyak melakukan tindakan coba-coba. Coba cara ini dan coba cara itu. Tentu saja cara ini bukanlah cara yang bagus dalam belajar bahasa Arab. Dan saya tidak ingin Antum melakukan tindakan yang sama dengan yang pernah saya lakukan dahulu. Saya tidak ingin Antum melakukan tindakan coba-coba juga. Oleh karena itulah buku ini saya tulis.

Insya Allah, jika Antum mau mengikuti saran saya ini, dalam waktu ENAM BULAN (atau KURANG) Antum sudah bisa memahami ilmu Nahwu-Shorof tingkat dasar dan menengah yang nantinya bisa Antum gunakan untuk bekal membaca kitab-kitab gundul untuk tingkatan pemula dan untuk memahami bacaan Al-Qur’an serta bacaan sholat yang biasa Antum baca sehari-hari.

>>> Kepada Siapa Buku Ini Saya Tujukan ?

Buku ini saya tujukan khususnya kepada mereka yang baru mengenal bahasa Arab dan ingin belajar bahasa Arab tanpa bimbingan guru secara langsung. Atau mereka yang sudah lama belajar bahasa Arab, namun masih belum faham juga. Dan umumnya saya tujukan kepada siapa saja yang tertarik untuk mempelajari bahasa Arab dan ingin mendapatkan tambahan informasi tentang cara yang efektif dalam mempelajarinya.

Demikianlah sedikit kata pengantar dari saya. Saya mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan dari apa yang nanti saya sampaikan. Jika ada kekeliruan, mohon kiranya masukan dan nasihat dari para pembaca semua. Semoga apa yang saya tulis ini bernilai amal shalih di sisi Allah Subahanhu wa Ta’ala yang pahalanya akan terus mengalir meskipun jasad saya kelak telah hancur di telan bumi.

Wallahu a’lam bish shawab.

Wassalam.




Bogor, Ramadhan 1435 H/ Juli 2014 M



Muhammad Mujianto Al-Batawie
(Penulis Kitab FAHIMNA,
Panduan Belajar Bahasa Arab Secara Otodidak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar