BERI HAROKAT & TERJEMAHKAN !
صفة وضوء
النبي
إذا أراد
المسلم أن يتوضأ فإنه ينوي الوضوء بقلبه ثم يقول: بسم الله،
لقوله صلى
الله عليه وسلم: لا وضوء لمن لم يذكر اسم الله عليه (رواه أحمد وحسَّنه الألباني
في الإرواء (81))
وإذا نسي أن
يسمي فلا شيء عليه.
USAHAKAN
untuk membaca tulisan tanpa harokat terlebih dahulu sesuai kemampuan. Setelah
itu baru melihat KUNCI JAWABAN.
KUNCI JAWABAN
صِفَةُ وُضُوْءِ
النَّبِيِّ
SHIFAT WUDHU NABI
(1)
إِذَا أَرَادَ
الْمُسْلِمُ أَنْ يَتَوَضَّأَ فَإِنَّهُ يَنْوِي الْوُضُوْءَ بِقَلْبِهِ ثُمَّ يَقُوْلُ:
بِسْمِ اللهِ،
لِقَوْلِهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا وُضُوْءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللهِ عَلَيْهِ
(رَوَاهُ أَحْمَدُ وَحَسَّنَهُ الْأَلْبَانِيُّ فِي الْإِرْوَاءِ (81))
Jika seorang Muslim hendak berwudhu,
maka dia berniat untuk mengerjakan wudhu dalam hatinya, lalu dia mengucapkan:
“Bismillaah”, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Sallam:
“Tiada wudhu (tidak sempurna) bagi orang orang yang tidak menyebut nama Allah
(Tidak mengucapkan “Bismillah”).” (HR. Ahmad dan dihasankan oleh Syaikh
Al-Albani dalam kitab Al-Irwaa, 81)
وَإِذَا نَسِيَ
أَنْ يُسَمِّيَ فَلَا شَيْءَ عَلَيْهِ.
Jika dia lupa membaca “Bismillah”,
maka tidaklah mengapa (wudhunya tetap sah).
(Dikutip dari
risalah berjudul Shifatul Wudhu yang dimuroja’ah oleh Syaikh Abdullah bin
Abdurrahman al-Jibrin hafizhahullah)
BERSAMBUNG….
-----oOo-----
KUNCI JAWABAN LENGKAP
(DISERTAI PENJELASAN KEDUDUKAN KATA)
BISA DIBACA DI SINI
DAPATKAN BUKUNYA DI SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar